Kamis, 05 November 2015

Sejarah Kota Batam

Kota Batam adalah kota yang strategis karena terletak di jalur pelayaran internasional. Luas dari daratan ini 1.5 kali dari luas Singapura yang menjadi tetangganya yakni 1.040 km persegi. Iklim yang ada di kota ini adalah iklim tropis dengan daratan yang berbukit serta memiliki banyak lembah. Tanah yang ada di Bata ini bisa dikatakan kurang subur karena berjenis tanah merah. Meski dikaruniai tanah yang kurang subur, tapi ada aspek lain yang membuat Batam tampak menggoda bagi orang lain untuk mengunjunginya.


Letak kota Batam sangat strategis. Kota ini bersebelahan dengan Selat Singapura dan Malaysia di bagian utara, berbatasan dengan Kabupaten Lingga di sebelah selatan, dengan Kabupaten Karimun di barat serta arah timur dengan Pulau Bintan dan Tanjung Pinang. Hal ini menjadikan Kota Batam sebagai jalur yang harus dilewati oleh banyak pedagang mulai dari skala kecil sampai pedagang raksasa. Hal ini karena sebagai jalur pelayaran internasional menyebabkan kota ini mampu menjadi daya tarik  bagi orang luar untuk mendapatkan keuntungan di sana.

Hal ini dapat dipahami karena dengan besarnya arus perdagangan maka akan menimbulkan multiplier effect bagi bidang usaha lainnya seperti semakin pesatnya kawasan hiburan, semakin maraknya pusat perbelanjaan dan sebagainya. Multiplier effect ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi kota Batam langsung menanjak.

Dengan tujuan mula menjadikan Pulau Batam sebagai Singapuranya Indonesia, mendorong pemerintah Indonesia membuat keputusan untuk menjadikan Pulau Batam sebagai daerah industri. Untuk mewujudkannya, rencana ini didukung sepenuhnya oleh Badan Otorita Batam (BOB)  atau yang lebih dikenal sebagai Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam. Selanjutnya berubah nama menjadi Badan Pengusahaan Batam (BP Batam).

Program ini terjadi pada tahun 70-an tepatnya dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 1973. Hal ini karena Kota Batam merupakan kota yang menempati posisi strategis. Berada di ujung pulau Indonesia serta berdekatan dengan Malaysia dan negara maju Singapura membuatnya menjadi salah satu kawasan yang terhubung dalam jalur pelayaran internasional. Dalam catatan sejarah, pengembangan pulau Batam melewati 3 periode, yaitu sebagai berikut.

Periode Masa Lampau

Sejarah Pulau Batam bisa ditelusuri sewaktu pertama kalinya Bangsa Mongolia dan Indo Aryan pindah menetap di kerajaan Melayu, yaitu sekitar tahun 1000 M sebelum kerajaan Islam Malaka dan Bintan berdiri. Waktu itu kolonial Belanda, Inggris, dan Portugis belum menginjakkan kaki di Pulau Batam.

Pada 1513 M, Pulau Batam telah menjadi bagian dari kerajaan Johor. Penduduk Pulau Batam diisi oleh orang – orang Melayu yang dijuluki sebagai orang Selat atau orang Laut. Dalam versi lain, sejarah tentang Pulau Batam ini diceritakan telah dihuni oleh orang Selat pada abad 14 atau berkisar pada tahun 1300 M. Orang – orang Selat ini menghuni pulau ini sejak kerajaan Tumasik masih berdiri. Kerajaan Tumasik sekarang bernama Singapura, sebuah negara kecil tapi sangat maju yang ada di Asia.

Pada saat itu, kekuasaan berpusat di Bentang yang hari ini dikenal sebagai Pulau Bintan serta dipimpin oleh Lakamana Hang Nadim. Pada saat itu, Laksamana Hang Nadim aktif mengusir penjajah. Setelah kepemimpinan Laksamana Hang Nadim estafet selanjutnya dipegang oleh Sultan Johor hingga sampai pertengahan abad 18. Pada masa itu, Kerajaan Malaka sedang dalam masa jaya – jayanya.

Periode Pendudukan kolonial

Keberadaan Selat Malaka pada abad ke 18 ternyata begitu menggoda kaum penjajah untuk menguasainya. Keberadaan selat ini sendiri memunculkan rivalitas di antara Inggris dan Belanda untuk dapat menguasainya.

Pada saat itu , Bandara Singapura berkembang sangat pesat sehingga Belanda melakukan berbagai strategi agar keinginannya untuk menguasai perdagangan Melayu bisa berhasil. Hal ini menyebabkan banyak para saudagar – saudagar datang dengan sembunyi – sembunyi ke Singapura. Sedangkan Pulau Batam yang berbatasan dengan Singapura menjadi tempat bersembunyi bagi para pedagang dari gangguan patroli tentara Belanda.

Pada abad ke 18, Lord Minto dan Raffles dan kerajaan Inggris melakukan transaksi barter dengan pemerintah kolonial Hindia belanda yang berakibat kepada penyerahan Pulau Batam yang disebut kembarannya Singapura jatuh ke tangan Belanda.

Orang yang menjadi penguasa Batam untuk pertama kalinya adalah Nong Isa atau Raja Isa bin Raja Ali. Beliau diperintah oleh Sultan Riau dan Yang Dipertuan Muda Riau untuk memerintah kawasan Nongsa dan daerah sekitarnya. Kawasan Nongsa dan daerah sekitarnya inilah yang sekarang kita kenal dengan nama Pulau Batam. Surat perintah dari Sultan Riau dan Yang Dipertuan Muda Riau tertanggal 22 Jumadil Akhir 1245 atau bertepatan dengan kalender Masehi, yakni tanggal 18 Desember 1829.

Tanggal ini yang kemudian dijadikan sebagai tanggal Hari Jadi Kota Batam. Dahulu Kota Batam bernama Pulau Batang. Sejarah tentang asal usul nama ini tertulis pada sebuah peta yang digunakan VOC pada tahun 1675. Peta ini tersimpan rapi di Universitas Leiden Belanda.

Periode Globalisasi

Pada tahun 1960-an, Batam ditunjuk dan ditetapkan menjadi basis logistik untuk minyak bumi yang bersumber di Pulau Sambu, kota yang berumur sangat tua. Jauh lebih tua 1 abad dari Kota Batam yang sekarang dijadikan tempat tujuan berinvestasi, melakukan kegiatan ekonomi, perdagangan, alih kapal serta jasa.


*  Dikutip dari berbagai sumber, disarikan oleh Esra
[ Baca Selengkapnya.... ]

Selasa, 04 Juni 2013

Kebun Rakyat Binaan LPM Kota Batam

Pengurus DPD LPM Kota Batam di Kebun Bibit Rakyat
Bila kita berjalan-jalan didaerah Patam Lestari Kecamatan Sekupang maka dari pinggir jalan akan terlihat sebuah plang Petani Kebun Rakyat. Kita akan disuguhi pemandangan yang begitu asri dengan tertata rapinya bibit dan hasil tanaman yang tersedia dimana siap untuk dipasarkan kepada setiap konsumen yang
membutuhkannya.
Kebun Rakyat ini telah berjalan beberapa tahun ini dibawah kordinasi seorang yang begitu peduli dengan lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat kecil agar dapat memperoleh perbaikan ekonomi. Odit Kusmar Lubis yang saat ini duduk di LPM Kota Batam sebagai Ketua Bidang Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan tak pernah surut untuk memperjuangkan cita-citanya dalam membantu para petani yang saat ini tak memiliki lahan dan keahlian dalam bidang tersebut agar dilakukan pelatihan langsung dilapangan, walaupun saat ini masih terkendala oleh biaya dan hal-hal lain yang diperlukan seperti pupuk dan alat-alat pertanian dimana sampai saat ini pemerintah masih belum memberikan bantuan yang cukup berarti bagi kelompok usaha tani padahal aspirasi tersebut beberapa kali disampaikan. Tak terhitung sudah biaya yang dikeluarkan Odit kusmar Lubis untuk mengembangkan Kebun Rakyat tersebut, namun apresiasi yang diberikan oleh Pemerintah Kota Batam belum begitu terasa pada saat ini, ironinya malahan Pemerintahan Kota Tanjung Pinang menyambut baik hasil karya yang telah diperjuangkannya dan mengajak untuk bekerjasama dalam pengelolaan kebun rakyat disana, tapi Odit Kusmar Lubis sudah mencintai Kota Batam dan tidak punya keinginan untuk pindah ke Kota Tanjung Pinang, dia akan terus berjuang walaupun pemerintah saat ini belum begitu banyak membantunya.
Odit Kusmar Lubis bersama Mahasiswa Universitas Riau Kepulauan
Bersama LPM Kota Batam ini Odit Kusmar Lubis akan terus memperjuangkan kelompok petani yang ada di Kota Batam dalam memperoleh pupuk bersubsidi yang peruntukkannya harus benar-benar dirasakan oleh para petani dan mengusahakan program penghijauan Kota Batam dimana sudah banyak hutan-hutan yang rusak akibat ulah oknum masyarakat dan industri yang tidak berbasis kepedulian terhadap lingkungan hidup.
Oleh Karenanya Ketua DPD LPM Kota Batam menyambut baik langkah tersebut dimana saat inipun LPM telah mempunyai Badan Usaha Koperasi Lestari Prima Mandiri untuk bersinergi dalam pendistribusian bibit penghijauan dan bibit perkebunan serta peruntukkan Pupuk yang dibutuhkan
oleh para petani.
[ Baca Selengkapnya.... ]

Sabtu, 25 Mei 2013

Sosialisasi DPD LPM Kota Batam di Pulau Terong

Kunjungan Sosialisasi di Pulau Terong
Sebagai tindak lanjut dari hasil pelaksanaan Musyawarah Daerah II dan Rakerda II LPM Kota Batam pada tanggal 26 januari 2013 di Pusat Informasi Haji Batam Center serta memperkenalkan jajaran pengurus terpilih untuk periode Masa Bhakti 2013-2018 pada segenap Jajaran Pemerintah, Swasta dan Masyarakat. Maka DPD LPM Kota Batam mulai melakukan sosialisasi dan kunjungan kebeberapa tempat untuk menampung aspirasi yang timbul dikalangan masyarakat untuk selanjutnya akan disampaikan kepada Pemko dan DPRD Kota Batam agar aspirasi tersebut dapat direalisasikan walaupun tetap akan melihat kemampuan dan skala prioritas yang ada, namun DPD LPM Kota Batam akan selalu mengawal dan memperjuangkan aspirasi dari masyarakat tersebut agar terwujudnya kesejahteraan masyarakat.

Sambutan Masyarakat Pulau terong pada DPD LPM Kota Batam

Pemberian Penghargaan pada Tokoh Masyarakat Pulau Terong
Seperti yang telah diaspirasikan seluruh masyarakat Pulau Terong di Kecamatan Belakang Padang, mereka menuntut janji Pemerintahan Kota Batam untuk membangun jembatan penghubung kepulau lain dimana pembangunan jembatan ini dapat menumbuhkan ekonomi kerakyatan, kesehatan maupun pendidikan anak-anak yang sekiranya tidak perlu lagi membayar harga yang cukup mahal untuk bersekolah karena akses yang dibutuhkan belum terealisasi sepenuhnya. Oleh karena itu Pemerintahan Kota Batam yang dalam hal ini telah menunjuk Dinas PU Kota Batam pada tahun 2010 untuk menuntaskan pekerjaan pembangunan jembatan penghubung sekitar ± 60 m agar masyarakat Pulau merasakan hasil pembangunan yang ada, sementara itu untuk DPRD Kota Batam untuk terus proaktif dalam aspirasi yang dikemukakan masyarakt karena hal tersebut dapat menjadi sebuah momentum khususnya bagi masyarakat Pulau Terong dalam menggerakkan ekonomi kerakyatan yang ada dimana hanya dibutuhkan infrastruktur untuk menunjang itu semua, jangan sampai ada kepentingan kampanye baru turun kemasyarakat dengan memberikan janji-janji namun realisasinya hanya pepesan kosong. Masyarakat sudah mulai mengerti dan mulai tidak bodoh lagi, jangan sampai sangsi sosial akan dijatuhkan oleh masyarakat nantinya.
Mari kita membangun Indonesia bersama-sama dengan semua elemen anak bangsa, janganlah ada kepentingan individual memanfaatkan pembangunan untuk diri sendiri atau kelompok. Mari kita galakkan kembali semangat “Gotong Royong” yang merupakan jati diri Bangsa Indonesia sebagai simbol persaudaraan dan mari kita tumbuhkan kembali rasa cinta tanah air agar terwujud masyarakat adil,makmur, sejahtera dan menjadi bangsa yang besar.
[ Baca Selengkapnya.... ]

Jumat, 24 Mei 2013

Peresmian Kios PK5 Oleh MENDAGRI dan MENKOP-UKM

Ketua DPD LPM Kota Batam sedang menyampaikan aspirasinya
kepada Menkop-UKM dan Mendagri
Pada Hari Jum’at tanggal 24 Mei 2013 Kota Batam kedatangan tamu dari jakarta tepatnya 2 orang menteri Kabinet Bersatu II yaitu Bapak Gamawan Fauzi (Menteri Dalam Negeri dan Bapak Syarif Hasan (Menteri Koperasi dan UKM) serta Kepala BPOM Pusat. Kunjungan ini dimaksudkan untuk melakukan sebuah peresmian kios pedagang kaki lima yang terletak didaerah kawasan perdagangan dan bisnis jodoh dimana merupakan sebuah program yang diluncurkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM serta menggandeng Kementerian lain sebagai upaya peningkatan terhadap ekonomi kerakyatan agar dapat menyerap tenaga kerja dan menumbuhkan ekonomi masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut Bapak Syarif Hasan mengemukakan kepada pedagang kaki lima bahwa”Kementerian Koperasi dan UKM akan memberikan bantuan dana sebesar 20 juta untuk menambah permodalan yang ada dengan bunga 0,9 %, namun beliau menyampaikan jangan sampai modal tersebut digunakan bukan meningkatkan usaha tapi malah dibelikan Hp atau DP kredit motor yang disambut gelak tawa oleh para tamu undangan.” Pada kesempatan lain Bapak Menteri Gamawan menghimbau pada para pedagang agar makanan yang didagangkan mengandung nilai gizi serta higienis, karena jangan sampai anak-anak indonesia mengkonsumsi makanan yang tidak layak yang dapat berdampak pada pertumbuhan fisik dan otak yang tidak baik, oleh karena itu BPOM juga harus selalu proaktif dalam menguji makanan yang beredar dipasaran,” begitu beliau berpendapat.

Bapak Menteri Syarif Hasan dan Gamawan Fauzi
Setelah akhir acara Para Menteri menyempatkan diri untuk meninjau lokasi dan bercengkerama dengan para pedagang kaki lima untuk mendengarkan kendala serta aspirasi yang ada saat ini. Bapak-Bapak Menteri yang saat itu didampingi oleh Gubernur Kepulauan Riau yaitu Bapak H.M Sani dan Kepala BPOM Pusat serta Walikota Batam H. Ahmad Dahlan turut menyambangi Pengurus DPD LPM Kota Batam yang sedang duduk di kios pedagang kaki lima. Pada kesempatan tersebut, Syafruddin Sa’adoen memperkenalkan diri kepada Bapak Menteri Gamawan Fauzi dan Bapak Syarif Hasan sebagai Pengurus DPD LPM Kota Batam yang saat ini menjabat menjadi Ketuanya. Beliau mengatakan,” Kami DPD LPM Kota Batam turut serta membantu dalam program serta kegiatan Pemerintahan Kota Batam untuk membangun dan meningkatkan ekonomi, pendidikan dan kesehatan agar terwujud masyarakat yang sejahtera, apalagi LPM juga bernaung diKementerian dalam negeri tepatnya di Direktorat Jendaral Pemberdayaan Masyarakat  Desa (PMD), kami juga saat ini telah mendirikan badan usaha lain sesuai dengan amanat AD/ART LPM yaitu Koperasi Jasa Lestari Prima Mandiri (KOP-LPM) yang telah diresmikan bersamaan dengan pelantikan DPD LPM Kota Batam pada Tanggal 25 April, oleh karena itu kami mohon bantuannya kepada Bapak-Bapak menteri untuk mendukung program kerja yang  kami lakukan,” begitulah yang disampaikan Syafruddin Sa'adoen Kepada Menteri yang hadir dalam peresmian tersebut.
Bapak Gamawan Fauzi menanggapi dengan antusias apa yang telah dipaparkan oleh Ketua DPD LPM Kota Batam Syafruddin Sa’adoen dan langsung memanggil Bapak Walikota H. Ahmad Dahlan yang saat itu memang agak berjauhan dan langsung cepat menghampiri, lalu saat itu Bapak Menteri Dalam Negeri memerintahkan kepada Bapak Walikota Batam untuk membantu program serta kegiatan yang dilaksanakan oleh DPD LPM Kota Batam karena Organisasi tersebut merupakan mitra pemerintah dalam pembangunan dimasyarakat yang juga merupakan organisasi yang berada dibawah naungannya, Bapak H. Ahmad Dahlan saat itu menggangguk mengiyakan apa yang dikemukakan Bapak Gamawan Fauzi. Sementara itu Bapak Syarif Hasan Juga mengatakan agar Koperasi Lestari Prima Mandiri (KOP-LPM) agar didukung oleh Pemerintahan Kota Batam, agar dapat membantu juga dalam program pemerintah dalam memacu ekonomi kerakyatan.
Dengan adanya petunjuk dan pernyataan yang diberikan oleh Bapak Menteri Dalam Negeri dan Menteri Koperasi dan UKM maka mari DPD LPM Kota Batam mulai bersinergi dengan pemerintahan kota batam untuk bersama-sama membangun masyarakat kota batam menuju masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera. 


Amiiin............................
[ Baca Selengkapnya.... ]

Sabtu, 11 Mei 2013

Benarkah LPM Merupakan Mitra Pemerintah


Lima tahun telah berlalu sejak diterbitkannya sebuah produk hukum mengenai Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan yang didalamnya terdapat ketentuan-ketentuan sebagai tonggak awal mengenai arah kebijakan  dan langkah strategis Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di Kota Batam yang tertuang melalui Perwako No.26 Tahun 2008. Bagaimana tidak, dibagian penutup atau pada Bab X Aturan Peralihan Pasal 51, peraturan tersebut tercantum sebuah kalimat yang akan membawa perubahan yang lebih signifikan terhadap masa depan kiprah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di Kota Batam yang berbunyi sebagai berikut :
“ 1 (satu) tahun ditetapkan Peraturan Walikota ini, akan ditetapkan menjadi Peraturan Daerah Kota Batam.”
“Namun janji tinggal janji,” karena setelah lima tahun Perwako No.26 Tahun 2008 itu diterbitkan sampai saat ini Peraturan Daerah Kota Batam itu tak kunjung dibahas ditingkat Pemerintahan Kota Batam dan Dewan Perwakilan Daerah Kota Batam, padahal di Kabupaten serta Kotamadya di Indonesia sebagian besar sudah memiliki Perda khusus yang mengatur tentang LPM. Lebih parahnya Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di Kota Batam kurang dilibatkan atau dikesampingkan dalam perencanaan pembangunan yang nantinya  bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat, bahkan kewenangan-kewenangan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) yang telah diatur juga dilindungi UU No.32 Tahun 2004, Keppres Nomor 49 Tahun 2001, Permendagri Nomor 5 Tahun 2007 telah sangat jelas dikebiri.
Saatnya Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di Kota Batam untuk bangun dari tidurnya yang panjang dan sadar akan kewenangan yang dimilikinya serta mulai atur kebijakan strategis untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Mari kita mulai dengan kebijakan yang tegas dengan adanya pembenahan administrasi internal dimana anggota Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di Kota Batam yang memang tidak mampu bekerja untuk mengundurkan diri atau dikeluarkan sesuai mekanisme Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM). Jangan sampai Organisasi formal yang sudah bagus ini dipermainkan oleh tangan-tangan kotor untuk melakukan deal-deal politik yang dilakukan oleh pihak internal dan eksternal untuk mematikan peran serta kebijakan pembangunan masyarakat oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat, namun tanpa disadari hal tersebut sedang terjadi. 
[ Baca Selengkapnya.... ]

Jumat, 10 Mei 2013

Pelantikan Pengurus DPD LPM Kota Batam Masa Bhakti 2013-2018


Pelantikan Pengurus DPD LPM Kota Batam Masa Bahkti 2013-2018
Dua minggu telah berlalu acara pelantikan DPD LPM Kota Batam Masa Bhakti 2013 – 2018 yang diselenggarakan di Gedung Asrama Haji Batam Center pada tanggal 25 April 2013 silam telah berlangsung dimana jalannya prosesi pelantikan dilaksanakan secara khidmat. Dalam kesempatan tersebut hadir sebagian besar SKPD Kota Batam, tokoh masyarakat, Ketua LPM Kecamatan bahkan Kelurahan dan tidak lupa pula turut hadir Pemerintah Kota Batam yang dalam hal ini diwakili oleh Bapak Rudi, SE Sebagai Wakil Walikota Batam serta Bapak Andien Achza, SH sebagai Ketua I DPP LPM Pusat.

Dalam kesempatan tersebut, “Panitia Penyelenggara Pelantikan yang pada saat itu diwakili oleh Imam Suprianto mengucapkan rasa terima kasihnya kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu terselenggaranya acara ini, terutama kepada BP Batam, Pemko Batam, Bapak H. Zulbahri, Ibu Hj. Aida Ismet, Ibu Hj. Nada Soraya, Bapak Riki Indrakari serta rekan-rekan Pengurus LPM yang mau bekerja keras dan memberikan kontribusi yang besar baik berupa tenaga, pikiran, waktu dan tentunya dana yang tidak sedikit telah dikeluarkan demi terselenggaranya acara pelantikan tersebut.” Pada saat itu Imam Suprianto yang sekaligus juga `sebagai Sekjen di DPD LPM Kota Batam memancing tawa yang hadir dalam acara tersebut dengan sebuah pantun Jenaka yang baitnya sebagai berikut :

“Beramai-ramai memikul kayu
 Kayu didapat  dihutan Galang
 Kalaulah Bapak/Ibu mau tahu
 Kami masih punya Saldo dalam bentuk Piutang”

Tidak mau kalah dengan Sekjennya, ”Syafruddin Sa’adoen selaku Ketua DPD LPM Kota Batam dalam sambutan pidatonya mengkritisi kinerja Pemerintahan Kota Batam selama ini mengenai kebijakan berkaitan dengan wilayah Hinterland (Pulau Terluar) yang masih belum cukup menikmati hasil pembangunan yang ada berupa infrastruktur dimana sebagian besar masyarakatnya ada yang masih belum mendapatkan fasilitas listrik dan air bersih. Syafruddin Sa'adoen pun tidak menapikkan kinerja LPM saat ini belum cukup optimal dimana masih terkendala biaya operasional dilapangan, namun sampai saat ini Pemerintah terkesan tutup mata akan hal ini padahal sudah jelas pemerintah sebagai dewan fasilitator diminta atau tidak diminta wajib memfasilitasi kinerja LPM sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007. Dan dalam hal tersebut beliau juga  menyampaikan kepada Pemerintahan Kota Batam sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan masyarakat, oleh karenanya LPM mempunyai motto “menampung aspirasi, menyampaikan aspirasi dan menjalankan aspirasi.” Pada akhir sambutannya Syafruddin Sa’adoen menyelipkan sebuah pantun ajakan atau himbauan sebagai berikut :

“Pulau wisata pulau aur
 Nuansa cita anak negeri
 Marilah kita hidup membaur
 Bersama LPM membangun negeri

Giliran DPP LPM Pusat yang memberikan sambutannya yang diwakili oleh Bapak Andien Achza,” dimana dalam kesempatan tersebut beliau menghimbau kepada para pengurus baik LPM ditingkat kelurahan, kecamatan bahkan kota untuk bekerja keras dalam melakukan pemberdayaan masyarakat dimana harus selalu berkordinasi satu sama lain sebagaimana telah tertuang dalam sebuah kebijakan dalam bentuk Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga LPM. Tidak kalah sengitnya beliaupun menyampaikan pesan kepada Pemerintahan Kota Batam untuk selalu bersinergi dengan LPM dalam kebijakan yang akan dilakukan untuk bersama-sama memajukan pembangunan masyarakat. Karena tugas dan kegiatan LPM telah dilindungi oleh UU No.32 Tahun 2004, Keppres Nomor 49 Tahun 2001, Permendagri Nomor 5 Tahun 2007 serta Perwako Batam No.26 Tahun 2008. Oleh sebab itu apabila Pemko Batam tidak melibatkan pembangunan ini bersama dengan LPM maka saya dengan tegas mengatakan sebagai “Pengkhianat Bangsa”, begitulah Bapak Andien berucap yang disambut tepuk tangan meriah yang begitu semangat dari seluruh anggota LPM dan tamu undangan yang hadir.

Terakhir adalah sambutan dari Bapak Rudi, SE selaku Wakil Walikota Batam menyampaikan pesan kepada DPD LPM Kota Batam untuk selalu eksis ditengah-tengah masyarakat dalam pemberdayaan disegala bidang. Wakil Walikota juga meresmikan berdirinya badan usaha Koperasi yang  didirikan DPD LPM Kota Batam  yaitu Koperasi Lestari Prima Mandiri (Kop-LPM) dan berjanji akan membantu dalam penyertaan modal dalam setahun kedepan.

Para pengurus terlebih lagi panitia pelaksana merasa puas dengan berakhirnya acara pelantikan pengurus DPD LPM Kota Batam Masa Bhakti 2013-2018 karena penyelenggaraan dianggap cukup sukses. Namun yang paling penting adalah amanah yang telah dibebankan dipundak maupun hati ini harus dengan sungguh-sungguh dilaksanakan oleh pengurus baru jangan sampai berjalan ditempat pada periode sebelumnya. Ada baiknya LPM yang baru dibentuk saat ini memiliki paradigma baru, semangat baru dan slogan baru yaitu “ LPM PERUBAHAN”......Mari Kita Berkarya.
[ Baca Selengkapnya.... ]

Sabtu, 04 Mei 2013

Video Pelantikan Pengurus DPD LPM Kota Batam

Alhamdulillah pada tanggal 25 April 2013, pengurus DPD LPM Kota Batam telah resmi di lantik dan acara berlangsung dengan sukses.

[ Baca Selengkapnya.... ]